Sandiwara Langit : Sebuah Kisah Nyata Betabur Hikmah
“Uang yang diberikan sang ayah, ternyata nyaris habis untuk membayar biaya kontrakan dua bulan saja. Karena memang di lokasi yang sedikit ramai, sesuai permintaan ayahnya. Entah apa sesungguhnya yang dimaui ayahnya itu, dengan memilih kontrakan di lokasi yang jelas lebih mahal. Rizqaan bahkan hanya memegang uang dua ratus ribu rupiah lagi. Saat itu, uang sebesar itu hanya cukup untuk biaya hidup satu atau dua bulan saja. Itu pun dengan ekstra hati-hati. Dengan mengabaikan hal-hal yang kurang diperlukan. Di waktu yang sedikit itu, Rizqaan berusaha mencari pekerjaan yang layak buatnya. Ia hanya lulusan SMA. Ijazah yang dia miliki nyaris tak berguna sama sekali untuk mencari pekerjaan di kota besar di mana ia tinggal. Ia memang bisa saja mengajar mengaji secara privat di rumah-rumah mewah. Hasilnya cukup lumayan. Tapi ia belum mau menggunakan kesempatan seperti itu. Baginya ilmu agama sebisa mungkin diajarkan dengan cuma-cuma. Ia tak mau bergantung pada upah mengajar”