Mahasiswa = Pengemis Terhormat

Tajuk tersebut saya kutip dari status seorang teman di fesbuk. Betapa malunya saya membaca status tersebut. Mengapa demikian? Karena pernyataan tersebut cukup menggambarkan kondisi beberapa teman-teman mahasiswa, mungkin juga saya termasuk di dalamnya.

Mahasiswa adalah pengemis terhormat. Setiap bulan hanya minta kiriman dari orang tuanya. Pulang kampung kalau uang jatah sudah habis dan 'mengemis' kepada orang tuanya. Ada juga yang ditransfer melalui mesin ATM... Ah, malunya daku mengingat masa-masa itu.

Semoga suntikan dana tersebut bisa digunakan untuk menyambung nyawa selama masa belajar. Sukur-sukur ada sisa untuk ditabung atau buat buka usaha mandiri, hidup dengan keringat sendiri seperti beberapa teman yang lain.

Jika melihat teman-teman yang berjuang membiayai kuliah dengan keringatnya sendiri, maka sungguh aku iri pada kalian... Hidup kalian lebih mulia daripada kami, Mahasiswa yang bergantung pada kiriman....

sumber klik di sini

وَعَنْ اَبِى عَبْدِاللهِ الزُّبَيْرِبنِ العَوَّامِ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللهِ :لأَنْ يَأْخُذَ اََحَدُكُمْ اَحْبُلَهُ ثُمَّ يَاْتِى الْجَبَلَ فَيَاْتِىَ بِحُزْمَةٍ مِنْ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِخِ فَيَبِيْعَهَا فَيَكُفَّ اللهُ بِهَا وَجْهَهُ خَيْرٌلَهُ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اَعْطَوْهُ اَوْ مَنَعُوْهُ.

Dari Abi Abdillah (Zubair) bin Awwam Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak”. [HR Bukhari, no. 1471].

Cibinong 2013

Sumber hadits klik di sini