Sandiwara Langit : Sebuah Kisah Nyata Betabur Hikmah


“Uang yang diberikan sang ayah, ternyata nyaris habis untuk membayar biaya kontrakan dua bulan saja. Karena memang di lokasi yang sedikit ramai, sesuai permintaan ayahnya. Entah apa sesungguhnya yang dimaui ayahnya itu, dengan memilih kontrakan di lokasi yang jelas lebih mahal. Rizqaan bahkan hanya memegang uang dua ratus ribu rupiah lagi. Saat itu, uang sebesar itu hanya cukup untuk biaya hidup satu atau dua bulan saja. Itu pun dengan ekstra hati-hati. Dengan mengabaikan hal-hal yang kurang diperlukan. Di waktu yang sedikit itu, Rizqaan berusaha mencari pekerjaan yang layak buatnya. Ia hanya lulusan SMA. Ijazah yang dia miliki nyaris tak berguna sama sekali untuk mencari pekerjaan di kota besar di mana ia tinggal. Ia memang bisa saja mengajar mengaji secara privat di rumah-rumah mewah. Hasilnya cukup lumayan. Tapi ia belum mau menggunakan kesempatan seperti itu. Baginya ilmu agama sebisa mungkin diajarkan dengan cuma-cuma. Ia tak mau bergantung pada upah mengajar”

Rizqaan adalah tokoh utama dalam novel  based on true story berjudul “Sandiwara Langit” karangan Abu Umar  Basyier Al-Maedany. Singkat cerita Rizqaan merupakan pemuda sholeh yang ingin terhindar dari fitnah sehingga memutuskan untuk menikah. Halimah gadis pilhannya juga merupakan pemudi sholeha. Namun kondisi keluarga Rizqaan yang miskin dan pendidikan yang tak tinggi membuat orang tua Halimah ragu akan kebahagiaan putrinya. Akhirnya sang ayah member syarat bila Rizqaan tidak mampu membahagiakan putrinya dalam waktu 10 tahun (baca : hidup berkecukupan menurut barometer sang ayah) maka Rizqaan harus siap menceraikan putrinya.

Di sela-sela cerita kehidupan Rizqaan, penulis berusaha menyisipkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Seperti keteguhan Rizqaan dalam menjauhi zina (baca: ciuman) dengan seorang wanita yang berpura-pura menjadi pembeli roti yang dijajakan Rizqaan. Sosok Rizqaan sangat selektif memilah-milah media hiburan digunakan oleh penulis dalam menyampaikan pesan bahwa pentingnya kita untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi yang kian berkembang. Penulis juga menyampaikan hikmah dan ilmu melalui dialog-dialog praktis antar tokoh dalam cerita ini.

Selain pesan moral dan nilai-nilai Islami, terdapat unsur romantisme dalam cerita ini. Ketika hampir waktu yang ditentukan / dijanjikan itu tiba, 10 tahun lamanya. Rizqaan sudah hidup dalam berkecukupan, di atas rata-tata. Tinggal sehari lagi, namun sungguh disayangkan ia harus mendapatkan musibah yang membuat ia kehilangan banyak aset-asetnya. Sang ayah pun menuntut kembali putrinya. Rasa kekesalan, kecewa, dan sedih membuncah di hati-hati kedua insan yang telah melalui perjuangan panjang selama 10 tahun lamanya. Ditengah kedukaan musibah yang harus membuat Rizqaan kehilangan ayahnya dan membuat ibunya dirawat di rumah sakit, Sang ayah justru mencoba menikahkan putrinya dengan pria yang diinginkannya. Seorang pria kaya partner bisnisnya. 

Novel ini sangat bagus, judul “Sandiwara Langit” memang pantas disandingkan pada cerita ini. Lika-liku kehidupan dalam cerita ini merupakan kisah nyata yang telah digariskan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada dua insan yang berjuang melawan getir kehidupan demi meraih ridho-Nya.

Banyak yang dapat kita petik dalam novel ini. Pelajaran untuk terus memegang prinsip-prinsip agama dalam kehidupan tak peduli berapa pahitnya (atau manisnya) jalan yang membentang. Pelajaran untuk senantiasa Istiqomah menuntut ilmu agama dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan. Juga yang tak kalah pentingnya, pelajaran mengenai ketabahan sang istri ataupun suami dalam menjaga bahtera rumah tangga.

Akhir kata, buku ini cocok untuk kamu semua terutama anak-anak remaja agar menjadi inspirasi jalan kebaikan buat mereka. Di saat anak-anak remaja berpacaran demi mendapatkan orang yang dicintainya, Rizqaan memilih jalan mulia berupa pernikahan. Di saat anak-anak lainnya memilih diskotek, mall, tempat-tempat hiburan, Rizqaan memilih masjid sebagai tempat hiburannya – dan menimba ilmu agama sebagai aktivitasnya.

Selamat membaca kisah nyata sarat kan ilmu dan hikmah ini.

Spesifikasi Buku

Judul : Sandiwara Langit
Penulis : Abu Umar Basyier
Penerbit : Shafa Publika
Jumlah halaman : xix + 212
No ISBN 97917922-0-2
Harga : n/a

Kutipan-kutipan favorit

Kaya dan Miskin adalah fenomena tak berumus. Kerja keras tak selalu berujung kaya. Kemalasan juga tak selalu berujung miskin. Tapi Allah menghargai orang yang berusaha, bekerja keras dan memeras keringat demi mencapai apa yang dia inginkan” 
Sandiwara Langit hal.71

"Orang yang cita-citanya tertuju pada dunia saja, urusannya akan Allah cerai beraikan, kemiskinan senantiasa terbayang di pelupuk matanya, sementara dunia yang mendatanginya hanya sebataas yang telah Allah tetapkan baginya saja. Dan siapa saja yang cita-citanya tertuju pada akhirat, pasti Allah beri keteguhan pada kesatuan jiwanya, kekayaan selalu melekat dalam hatinya, sementara dunia justru mendatanginya secara pasrah" Diriwayatkan oleh Ibnu Majah
Sandiwara Langit hal. 57


"Orang yang paling banyak meneliti, pasti sering merasa kehilangan. Orang yang banyak bersiap siaga dengan ketabahan, pasti tidak akan pernah menyerah." Lihat Az-Zuhd oleh Ibnul Mubarak I : 4
Sandiwara Langit hal. 122

Alhamdulillah, 'ala kulli haal. Ucapan ini dianjurkan bagi orang yang melihat sebuah keburukan, peristiwa jelek, atau hal-hal yang mengecewakan. Ia tetap harus memuji nama Allah, dengan ungkapan, alhamdulillah, 'ala kulli haal. Yang artinya secara umum: "Bagaimanapun, segala puji tetap hanya milik Allah"
Sandiwara langit hal.120


"Orang yang berusaha membantu janda dan orang miskin adalah seperti orang yang berjihad di jalan Allah. Bahkan seperti orang yang mengerjakan shalat malam tanpa henti dan seperti orang yang tidak henti berpuasa." Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dalam Al-Adab, Bab As-Sa'i ala al-Armalah dan Bab As-Sa'i 'ala al-Miskin, 10:366.
Sandiwara langit hal.93

Postingan populer dari blog ini

Menggambar Teknik Mesin : Gambar Potongan Dasar

Teknik trim pada sampungan pipa dengan socket fitting

Hukum Hooke, Modulus Elastisitas, & Poison Ratio