Pengaruh WI-FI Bagi Kesehatan
Wi-fi adalah teknologi penghubung (koneksi) tanpa kabel. ia menghubungkan perangkat yang satu dengan perangkat yang lain tanpa kabel. Kemudahan yang ditawarkan oleh wi-fi menjadikan teknologi ini banyak diminati. Dengan adanya teknologi ini, Orang tak perlu lagi repot memasang kabel LAN untuk koneksi internet atau untuk menghubungkan antar perangkat elektronik. Teknologi ini juga sudah ditanam ke dalam beberapa gadget seperti printer, handphone, televisi, lemari es, hingga mesin cuci.
Namun tahukah sobat, dibalik kemudahan yang ditawarkan tersebut, wifi diberitakan memiliki efek buruk bagi kesehatan.
Wi-fi mempengaruhi kesuburan sperma
Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan Fertility and Sterility yang berjudul "Use of laptop computers connected to internet through Wi-Fi decreases human sperm motility and increases sperm DNA fragmentation" menyatakan bahwa penggunaan laptop dengan wireless terkoneksi internet dan diposisikan dekat dengan reproduksi pria dapat menurunkan kualitas sperma. Namun penelitian tersebut belum menjelaskan seberapa aman posisi laptop dengan wireless yang terkoneksi untuk ditempatkan pada variasi jarak yang berbeda.
Untuk memaksimalkan keakuratan penelitian jarak antara laptop dan tiap spesimen dijaga pada 3 cm. Jarak tersebut merupakan perkiraan jarak antara laptop yang disandarkan pada paha (lihat gambar di atas) yang diletakan diatas testis.
Baca Jurnal lebih lanjut di sini
Wi-fi mempengaruhi aktifitas otak
Dua penelitian baru menunjukan bahwa medan elektromagnet dari pancaran Wi-Fi dapat mengubah aktifitas elektrik otak dan menurunkan ukuran perhatian pada orang dewasa muda ketika melakukan tugas menghafal (memory task). Ini merupakan respon pertama untuk melihat efek Wi-Fi pada fungsi otak.
Papageorgiou dan kawan-kawan (2011) mempublikasi jurnal Integrative Neuroscience pada Juni 2011 bahwa sinyal Wi-Fi dapat menurunkan ukuran perhatian pada pria muda ketika menggunakan memori kerja (working memory) mereka. Memori kerja adalah menjaga informasi yang tersedia dalam otak, yang akan digunakan sementara melaksanakan tugas. Hal ini digunakan dalam kegiatan seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, perencanaan, penalaran dan monitoring. Baca jurnal lebih lanjut di sini
Maganioti dan kawan-kawan (2010) menemukan bahwa sinyal Wi-Fi secara signifikan mengurangi aktivitas elektrik EEG (frekuensi alfa dan beta) di daerah otak kortikal perempuan muda sementara mereka melakukan tugas memori pendek (uji Wechslet). Pada uji Wechslet subyek mengulangi serangkaian nomor, baik dalam perintah yang sama atau berlawanan dengan yang disajikan. Studi ini menemukan bahwa aktivitas EEG perempuan muda yang berubah, tetapi pria tidak terpengaruh. Baca jurnal lebih lanjut di sini
Pendapat lain
Hal sebaliknya dinyatakan oleh WHO (World Health Organisation) tidak ada resiko setelah terpapar jaringan Wi-Fi tingkat rendah dan jangka panjang. Namun, Profesor Lawrie Challis, ketua komite manajemen program Mobile Telecommunications dan Health Research (MTHR), mendorong anak-anak untuk tidak menggunakan komputer di pangkuan mereka dan menempatkannya di atas meja.
Meski demikian sobat tetap hati-hati dalam penggunan Wi-Fi. Usahakan untuk teknologi ini tidak menyentuh secara intens terutama ntuk anak-anak yang dalam masa pertumbuhan.
Salam dan keep healthy
Sumber
http://wifiinschools.org.uk/resources/wifi+brain+July+2011.pdf
http://news.bbc.co.uk/2/hi/technology/6677051.stm