Doa - Doa Iftitah

Doa iftitah merupakan bacaan yang dibaca seorang Muslim dalam sholatnya. Bacaan ini hendaknya dibaca di rokaat pertama setelah takbir dan sebelum memulai bacaan surat Al fatihah. Saikh Bin Baaz mengatakan bahwa Doa iftitah adalah sunnah bukan wajib. Jika ia langsung membaca Al-Qur'an (Al-Fatihah) setelah bertakbir, maka itu sudah cukup. Namun jika ia membaca doa iftitah, maka itu lebih utama kerena mencontoh Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi wa Salam.[1]

Ada banyak versi doa iftitah yang dapat digunakan. Namun dalam blog ini, saya meringkas 3 macam saja.

Versi Pertama

 اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَاىَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَاىَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ 

"Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dengan kesalahn-kesalahan (dosa-dosa) ku sebagaimana Engkau menjauhkan antara belahan timur bumi dengan belahan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahan (dosa-dosa)ku sebagaimana pakaian putih dibersihakan dari kotoran. Ya Allah, basuhlan diriku dari kesalahan-kesalahan (dosa-dosa)ku dengan air, es, dan embun"

http://sunnah.com/muslim/5/190  


versi kedua

 وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَهَ لِي إِلاَّ أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ وَاهْدِنِي لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِي لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi sebagai seorang yang bersih dari syirik [lagi berserah diri], dan aku bukan termasuk golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagiNya. Demikianlah aku diperintahkan dan akulah orang yang pertama-tama berserah diri (Muslim). Ya Allah, Engkau-lah Sang Raja Diraja, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, [Mahasuci Engkau dengan segala pujian hanya bagiMu], Engkau Rabbku dan aku hambaMu. Aku telah berbuat zhalim terhadap diriku dan aku akui dosa yang telah aku lakukan. Karena itu ampunilah semua dosaku, sesungguhnya tidak ada yang dpat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Bimbinglah aku kepada sebaik-baik akhlak sebab tidak ada yang dapat membimbing ke pada akhlak-akhlak yang baik kecuali engkau, dan hindarkanlah aku dari akhlak-akhlak yang buruk, sebab tidak ada yang dapat menghindarkan akhlak-akhlak yang buruk dariku kecuali Engkau. Aku penuhi panggilanMu dan aku siap membuatMu senang, karena semuda kebaikan berada di TanganMu, sedang keburukan tidak disandarkan kepadaMu, [dan orang yang diberi petunjuk adalah orang yang Engkau beri petunjuk], aku mendapatkan taufik hanya dariMu dan berlindung hanya kepadaMu, [tidak ada tempat keselamatan dan perlindungan dariMu kecuali kepadaMu]. Mahasuci Engkau dan Mahatingi/ Aku memohon ampun dan bertaubat kepadaMu."


versi ketiga

 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ 

"Mahasuci Engkau Ya Allah (dari segala kekurangan), kami senantiasa memujiMu, teramat banyak keberkahan pada NamaMu (karena setiap menyebut namaMu ditemukan segala kebaikan), Mahatinggi keagunganMu, dan tiada tuhan yang berhak disembah selainMu."


Sumber
[1] Syarah Kaifiyat (Penjelasan Tata Cara) Shalat Nabi : Karya Syaikh Bin Baz, Penerbit Pustaka Elba, hal 125

Postingan populer dari blog ini

Menggambar Teknik Mesin : Gambar Potongan Dasar

Teknik trim pada sampungan pipa dengan socket fitting

Hukum Hooke, Modulus Elastisitas, & Poison Ratio