Rumah Kos ku di Cikarang


Tanggal 24 Juni 2013, memulai pekerjaan baru di sebuah perusahaan yang begerak di bidang pembuatan mesin automation. Perkataan orang-orang tentang air-nya yang kuning dan berbau tidak terbukti karena rumah kos pertama yang saya dapatkan cukup bagus airnya, jernih dan tak berbau. Sebuah rumah kecil di Jl. Kedasih (lupa gang berapa) di Jababeka II yang merupakan rumah warga yang tidak ditempati sehingga dialih fungsikan menjadi kos-kosan oleh pemiliknya.

Namun, sebulan kemudian, seorang rekan kerja mengajak saya untuk pindah kos di daerah Pasir Gembong yang tak jauh dari tempat pertama. Sebuah kompleks kos-kosan dengan kamar mandi di dalam. Orang-orang di sana biasa menyebutkan kos-kosan 2 petak atau 3 petak. petak di yang dimaksud di sini bukanlah sebuah ukuran luasan tertentu, tapi jumlah ruangannya. Jika 2 petak maka terdiri dari kamar dan kamar mandi, jika kosan 3 petak maka terdiri dari kamar, kamar mandi, plus ruang tamu.

Dan ternyata, cerita orang-orang tentang kondisi air di Cikarang kini terbukti. Air di sini berwarna dan berbau (seperti bau logam), sehingga membuat saya enggan untuk gosok gigi (karena baunya) di hari-hari pertama. Dan satu lagi, lingkungannya campur baur  antara wanita dan pria dalam satu komplek kos-kosan. Membuat saya ingin segera angkat kaki dari tempat ini semenjak di hari pertama…

Postingan populer dari blog ini

Menggambar Teknik Mesin : Gambar Potongan Dasar

Teknik trim pada sampungan pipa dengan socket fitting

Hukum Hooke, Modulus Elastisitas, & Poison Ratio