Bekam - Pengobatan ala Nabi

sumber gambar di sini
Sedikit sharing ilmu yang telah ane pelajari pada training thibbunnabawi selama 3 hari terakhir ini dimana thibbunnabawi adalah metode pengobatan ala nabi yang dalam sebuah hadits dijelaskan

Dari Ibnu Abbas r.a, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Kesembuhan bisa diperoleh dengan tiga cara: Dengan meminum madu, dengan pembekaman, dengan Kayy (besi panas), dan aku melarang umatku (menggunakan) pengobatan dengan besi panas.” (HR: Al Bukhari no. 5683, Ahmad, Ibnu Majah dan Al Bazzar).

Tulisan kali ini membahas tentang bekam. selamat membaca ^_^

Bekam (Hijamah) adalah sebuah pekerjaan yang sifatnya menghisap darah Bekam itu sendiri sudah dilakukan semenjak jaman Nabi Luth setiap ada orang baru yang dating dilempari batu hingga keningnya bedarah, kemudian si pelempar tersebut menghampiri yang dilempar dan meminta bayaran. Pada jaman Nabi Muhammad bekam dilakukan dengan menggunakan tanduk sapi dan sayatan pedang. 

Syarat orang yang melakukan bekam adalah seorang pembekam harus memiliki bekal ilmu bekam sebelum melakukan bekam. Seperti apa dalil-dalilnya, hukumnya, waktu-waktu yang disyariatkan dan yang dilarang, dan lain sebagainya.

Hukum berbekam adalah sunnah kauliah (sunnah yang dianjurkan) keterangan dari Hadits Riwayat at Tirmidzi, Baihaqi, dan Ibnu Mas’ud

Kapan bekam dilakukan?
Setiap satu bulan sekali dan ditekankan untuk laki-laki

Waktu-waktu dianjurkan berbekam?
Yakni tanggal 17,19, 21 Hijriyah bedasarkan HR. Tirmidzi

Waktu yang harus dihindari untuk berbekam?
Hari Rabu, Sabtu, dan Minggu.

Syarat bolehnya dibekam?
  • Usia 10 tahun ke atas atau tidak lebih dari 60 tahun (tidak tua renta)
  • Nadi Normal
  • Tekanan Darah Normal
  • Tidak sedang haid/hamil

 Kesalahan bekam
  • Terlalu lama kop berada dititik bekam
  • Nadi tidak kuat
  • Kop longgar/kedap udara/tidak kencang
  • Kop terlalu kencang menarik kulit

 Langkah-langkah membekam
Periksa nadi pasien terlebih dahulu, apakah memang layak untuk dibekam
  1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan untuk berbekam
  2. Jangan lupa untuk mencuci alat-alat bekam - terutama silet atau pisau bedah yang akan digunakan untuk melakukan sayatan – dengan alkohol 96%
  3. Lepaskan kacamata, peci, atau atribut-atribut yang dapat mengganggu sirkulasi darah si pasien
  4. Gunakan sarung tangan lateks dan masker.
  5. Gunakan minyak habatusauda atau jawi dan berikan pijatan ringan pada bagian yang ingin dibekam guna mempelancar sirkulasi darah.
  6. Lakukan bekam kering pada titik (daerah) yang ingin dibekam dengan menempelkan kop dan menghisap udara didalamnya.
  7. Buat sayatan pada (daerah) di kulit yang telah dibekam kering. Sayatan tidak melebihi lapisan kulit tengah (dermis). Sayatan dibuat kecil dan pendek-pendek arah vertikal.
  8. Lakukan bekam basah dengan menempelkan kop dan menghisapnya pada titik (daerah) yang telah disayat.
  9. Hentikan bekam dengan melepas kopnya dengan cara menarik ujung kop tersebut, siapkan tisu dibawahnya untuk mencegah darah yang telah terhisap tidak tercecer kemana-mana. Tanda-tanda bekam diberhentkan bila tedapat cairan putih/kuning di kop atau sudah 10 menit.
  10. Olesi bekas bekam dengan minyak habatusauda guna mempercepat proses penyembuhan bekas sayatan.

  Sesungguhnya sebaik-baik apa yang kalian perbuat untuk mengobati penyakit adalah dengan berbekam.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan lainnya)

Sekian sharing dari saya, InsyaAllah masih ada kelanjutannya untuk sharing ilmu2 yang lainnya. Tulisan ini pun masih akan disempurnyakan, insyaAllah. Oh ya sobat ni sekedar sharing aja lo. *Jangan coba dipraktekan sendiri sebelum yakin caranya*.  

moga bermanfaat.

Postingan populer dari blog ini

Menggambar Teknik Mesin : Gambar Potongan Dasar

Teknik trim pada sampungan pipa dengan socket fitting

Hukum Hooke, Modulus Elastisitas, & Poison Ratio