Analisis Tegangan pada Connecting Rod


Judul tersebut yang saya pilih untuk menyelesaikan tugas akhir pendidikan sarjana saya. Connecting rod atau bataang torak atau stang seker merupakan komponen penting yang ada pada motor bakar dewasa ini. mulai dari motor bebek tahun 70-an sampai mobil mercy pun pastinya memiliki komponen yang satu ini di dalam mesinnya. Sebenernya seberapa pentingkah komponen ini?


Komponen ini memiliki fungsi meneruskan gerak translasi pada piston atau torak - yang dihasilkan dari pembakaran - menjadi gerang rotasi pada crankshaft atau poros engkol. Karena itu, jika komponen ini rusak atau patah motor (atau mobil) yang anda pakai bisa dipastikan ngadat total dan perlu servis berat. Menyadari akan hal itu pastinya para insyinyur-insyinyur kita sudah membuat connecting rod (conrod) yang sangat kuat sehingga mampu menahan beban dari gaya dorong akibat pembakaran maupun gaya yang berasal dari gerak conrod itu sendiri (gaya inersia)


Kualitas conrod pun dari masa ke masa terus diupayakan. Mereka berusaha mengembangkan desain conrod sehingga dihasilkan produk yang lebih ringan namun dengan kekuatan yang sama atau lebih baik. Karena conrod yang ringan dan kuat dapat mengurangi beban inersia, bobot mesin, dan umur  conrod  itu sendiri.

Ya karena alasan itu lah, saya mencoba untuk berpatisipasi dalam masalah tersebut - meski bukan penelitian tingkat nasional. Minimal bisa bermanfaat untuk diri sendiri, menambah wawasan dan masukan buat penelitian berikutnya. Saya mencoba melakukan efisiensi mengurang masa  conrod  dan menambah kekuatan dengan jalan analisis distribusi tegangan.

Nah dengan mengetahui distribusi tegangan pada connecting rod, kita dapat mengetahui tegangan-tegangan yang terjadi pada bagian  conrod, mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil. Ternyata setelah dianalisis bagian lingkaran besar conrod mengalami tegangan yang paling kecil, dan lingkaran kecil conrod mengalami tegangan yang paling besar. Bedasarkan hasil analisis ini saya mengubah desain dengan memperbesar diameter lingkaran kecil dan memperkecil diameter lingkaran besar.

Al hasil, massa conrod berkurang 5,17 % dan tegangan maksimum relatif sama bahkan berkurang 0,17%. Ya meski demikian penelitian ini masih memerlukan banyak-banyak perbaikan. Seperti gaya pembakarannya yang lebih teliti, gaya gesekan, perubahan gaya inersia ketika merubah desainnya, dan masih banyak lagi. Jadi masih dibuka peluang buat teman-teman untuk mengembangkan atau memberi masukan.

Notes :
Special Thanks to Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kedua orang tua ku, yang telah membiayai pendidikan dan kehidupan ku selama ini, saudara-saudara ku serta sahabat ku yang ku cintai karenaNya.

Sodaraku, tetaplah menjadi insan pembelajar karena gelar bukanlah akhir dari tujuan pendidikan

Postingan populer dari blog ini

Menggambar Teknik Mesin : Gambar Potongan Dasar

Teknik trim pada sampungan pipa dengan socket fitting

Hukum Hooke, Modulus Elastisitas, & Poison Ratio