Bazar Murah KKN Unisma

Minggu, 11 juli 2010, saya dengan teman-teman dari Lembaga ZIS Masjid Raden Patah (Lagzis MRP) mengadakan Bazar Murah di Desa Tegalwaru, Kecamatan Dau. Bazar ini diadakan berkat kerjasama dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Malang (Unisma) di daerah tersebut. Pada hari tersebut, yang merupakan puncak dari rangkaian kegiatan KKN untuk wilayah Tegalwaru, terdapat beberapa rangkaian kegiatan. Mulai dari jalan sehat, lomba kaligrafi, lomba mewarnai, hingga pembagian door prize yang diundi bedasarkan kupon jalan sehat. Sayangnya kami tidak mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai.

Dalam bazar ini, saya dan teman-teman menjual pakaian bekas yang masih layak pakai. pakaian-pakaian bekas ini diperoleh dari sumbangan orang-orang yang menitipkan baju-baju bekasnya ke Lagzis MRP untuk disalurkan. Selain itu juga ada pakaian-pakaian bekas dari Korps Sukarela Universitas Brawijaya (KSR UB) yang telah disortir sebelumnya. Setelah beberapa dicuci (di-laundry-kan) dan diplastiki (dimasukan ke dalam plastik.red) kemudian ditata, terkumpul kurang lebih tiga karung besar. Ehm, banyak juga ya… berbagai jenis pakaian terdapat dalam bazaar kami, mulai dari baju bayi, baju anak-anak, kaos, seragam, gamis, daster, blazer, rok, celana jeans, celana kain, celana pendek, baju taqwa, jilbab, sweater, jacket, hingga sepatu pun ada dalam bazaar kami.  Harganya bervariasi, mulai dari seribu hingga lima ribu rupiah. Namun, tidak semua pakaian-pakaian ini dijual, karena ada yang sebagian cacat dan kusam tetapi masih lumayan, sehingga pakaian-pakaian tersebut kami pisahkan ke tempat lain untuk diambil masyarakat secara gratis.

Karena kegiatan  inti KKN – lomba-lomba, pembagian hadiah kupon jalan sehat, hingga sambutan rektorat Unisma – yang diadakan hari minggu itu,  berada di balai desa Tegalwaru, maka kami pun menjual pakaian tepat bersebelahan dengan balai desa tersebut. Kami mulai menjual pukul 07.00 WIB, mulai menjajakan pakaian-pakaian yang sudah diplastiki ke atas meja panjang. Seharusnya kami mempersiapkan hal tersebut lebih pagi lagi, sebab setiba di sana, acara jalan sehat sudah selesai. Untungnya, kami dibantu teman-teman KKN Unisma yang ikut melakukan pemberitahuan – dengan menggunakan sound sistem balai desa – kepada masyarakat tentang bazaar kami.

Alhamdulillah, pakaian – pakaiannya laris manis. Bazaar tersebut ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar, mulai dari yang anak – anak sampai bapak – bapak, tua muda, laki perempuan, semuanya ikut berpatisipasi dalam bazaar ini. ibu – ibu dan kaum hawa lainnya meramaikan bazaar kami, memilih pakaian yang sesuai dengan kebutuhannya. Meski didominasi oleh kaum hawa, jangan salah jika kaum bapak juga ikut berpatisipasi. Rata – rata mereka mencari celana yang dapat dipakai untuk aktivitas keseharian mereka. Ada anak mudanya juga loh, mereka memilih kaos atau jacket. Dengan harga yang relatif murah, mereka pun bisa membeli sendiri tanpa meminta uang orang tua. Alhamdulillah, Mulai buka penjualan hingga usai kami tutup sekitar pukul 9.40 WIB, terkumpul dana sekitar dua ratus lima puluh ribu rupiah digabungkan dengan baju – baju bekas yang telah dipesan (dibeli) panitia sebelumnya menjadi empat ratus lima puluh ribu rupiah. Menyisakan tiga dus pakaian, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan dan memberikan sisanya kepada temen-temen KKN Unisma untuk membagi-bagikannya. Semoga amal ibadah orang – orang yang memberikan sumbangan pakaian – pakaian tersebut, diterima Allah Subhanallah wa Ta'ala dan sumbangan mereka dapat bermanfaat dan tersalurkan dengan baik.

Awalnya banyak teman saya yang menyangsikan tentang bazaar murah ini, apakah laku atau tidak, namun kalau tidak melalui bazaar murah, melalui cara apa lagi pakaian-pakaian itu tersalurkan?. Fungsi kegiatan bazaar untuk penyaluran pakaian – pakaian bekas memiliki beberapa keuntungan diantara lain : pakaian yang diterima oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhannya karena mereka memilih sendiri, pemberian melalui transaksi jual beli lebih baik dari pada diberikan begitu saja, ditambah lagi dana yang terkumpul dari hasil penjualan dapat dimanfaatkan kembali untuk kegiatan sosial yang lain. Cara ini juga cukup efisien, karena kita tidak perlu mendatangi masyarakat satu per satu dan menanyakan kebutuhannya tetapi mereka sendiri yang mendatangi kita, berkumpul di suatu tempat dan memilih pakaian yang dibutuhkan dan diinginkan. Namun demikian, Bazar juga memiliki beberapa kelemahan seperti jumlah pakaian yang dilibatkan dalam bazaar musti dalam jumlah yang cukup banyak, resiko jika banyak yang tidak laku, dan adakalanya kita lupa dengan tujuan kita dalam melakukan bazaar sehingga terkadang kita tidak memberi kesempatan bagi masyarakat calon pembeli untuk menawar harga sesuai keinginan maupun kemampuannya. Namun itu semua dikembalikan ke niat kita masing - masing. Wallahu a’lam. (hA)

Postingan populer dari blog ini

Menggambar Teknik Mesin : Gambar Potongan Dasar

Teknik trim pada sampungan pipa dengan socket fitting

Hukum Hooke, Modulus Elastisitas, & Poison Ratio