Membangun Brand… Apa sih Brand itu?

Mengikuti seminar berisi tentang brand, membuat saya ingin mendesain logo. Eh tunggu dulu, apa sih brand itu? Gampangannya sih buat logo, tapi bukan sekedar logo, brand is more than a logo. Tapi perlu dipertimbangkan juga filosofi dari logo tersebut. Misalnya suatu perusahaan yang begerak di bidang komunikasi mempunyai suatu prinsip, visi misi, dan gambaran bagaimana perusahaannya dan produk-produknya. Maka logo tersebut harus dapa mewakili hal-hal tersebut. Syarat dalam pembuatan logo sederhana saja simple dan memiliki makna yang kuat yang sesuai dengan perusahaan / produknya.
http://www.freshleafmedia.co.uk/images/blog/brand-design.jpg
Seminar yang diadakan di Universitas Ma Chung yang diadakan hari sabtu, 4 juni 2009 ini, terdapat dua materi dengan pemateri yang berbeda. Materi pertama adalah “Building a Powerful Brand” yang disampaikan oleh Daniel Surya dari The Brand Union dan materi kedua, “INTERNET MARKETING for PERSONAL BRANDING” berisi tentang bagaimana mem-brand diri kita pada dunia maya yang disampaikan oleh Anang Supardi, Managing Director of Sam Design.
Branding is a misunderstood term. Dalam materinya, Daniel Surya berusaha menjelaskan pemikiran yang hilang tentang pemahaman istilah “brand”. Pemikiran orang-orang tentang apa itu brand adalah sebuah logo, sebuah visualisasi yang baik, komunikasi massal yang hebat. Brand juga merupakan sebuah asset, suatu janji, dan sebuah reputasi.  The Challenge of Branding : Sekarang adalah tantangan dalam membangun sebuah brand, dimana brand harus dapat memaksakan untuk mendapatkan perhatian dan juga jujur untuk dapat bertahan. Dalam membangun sebuah brand juga harus dihindari adanya kemiripan atau kesamaan terhadap brand yang sudah ada. karena itu, diperlukan perubahan yang inovatif.
Tiga kebenaran dalam membangun brand. Yang pertama, Great Brand Start at Top. Maksudnya dalam suatu perusahaan kepercayaan dalam mem-branding (tidak sekedar logo, sebelum advertising) dimulai dari senior manajer atau atasan. Brand tersebut akan menjadi identitas perusahaan tersebut yang berlaku universal dari atasan samapi bawahan, dari konsep pikiran sampai aktualisasi (ke produk maupun prilaku pekerjanya). Masih yang pertama, Brand essence (intisari brand) adalah jiwa dari brand. Untuk dapat mendefinisikan intisari brand kamu musti menghayati (go deep), tahu untuk apa brand kamu ada, dan untuk tidak diperuntukan untuk apa. Ekspresikan intisari dalam kesederhanaan (simple), mudah diingat. Dan gunakan ini untuk memandu semua komunikasi dalam semua media.
brand essence adalah tunggal yang akan terpatri dalam jiwa suatu brand. Ini bukan slogan ataupun strapline. Ini akan digunakan untuk apapun yang kami katakan dan lakukan – baik untuk eksternal maupun internal. Ini akan bertindak sebagai dasar untuk transformasi dan pembuatan ulang branding melalui komunikasi internal terlebih dahulu. Brand essence yang baru akan membantu untuk suatu penempatan yang sangat berbeda.
Company
Essence
Known for
Strapline
Nike
Winning
Creation of performance that help people fulfil their potential
Just Do it
Disney
The magic of childhood on everyone
Waste paper basket never seen being emptied in Disney Parks
Where the magic comes to you
Mc Donalds
Great Value Family Food
Happy meals and Ronald McDonalds kids party
We’re lovin’ it
Bp

Positive energy
Significant investement in solar power
Beyond Petroleum

Kedua, Brand Engagement = People Engagement. Apa sih brand engagement itu? Agak sulit untuk menjelaskannya. Yang ini saya kurang nangkep, kira-kira hal ini lebih cenderung ke interpersonal pekerjanya, keramahan pelayanannya atau kenyamanan/kemudahan dalam mengoperasional produknya (mohon koreksinya hehe). Faktanya 68% konsumen pergi gara-gara sikap pelayanan yang buruk. 41% konsumen loyal karena pelayanan yang baik. Dan 70% presepsi brand konsumen dibentuk dari pengalaman dengan orang-orang (mungkin yang dimaksud pekerjanya atau konsumen lain).
Ketiga, berbeda dan relevan. Beberapa aspek yang harus diperhatikan adalah harapan yang menjanjikan (meaningful promise), relevan dengan kebutuhan konsumen, dan penyajian desain kontemporer menyeimbangkan antara paduan seni dan ilmu pengetahuan, think the balance of art and science. (hA)

Postingan populer dari blog ini

Menggambar Teknik Mesin : Gambar Potongan Dasar

Teknik trim pada sampungan pipa dengan socket fitting

Hukum Hooke, Modulus Elastisitas, & Poison Ratio