Internet Marketing for Personal Branding

Seminar yang bertempat di Universitas Ma Chung, sabtu tanggal 4 juni 2009, yang diisi oleh Anang Supardi, Managing Director of Sam Design, mengulas tentang Internet Marketing for Personal Branding. Hematnya, bagaimana caranya membangun personal brand atau mem-brand diri anda di dunia maya.
Sebelum membangun personal brand, anda harus tahu lebih dulu berapa nilai personal brand anda. Hmmm lantas… bagaimana cara mengukur nilai tersebut? Caranya, anda tinggal masukan nama anda dalam search query google dalam tanda perik “…”. Jumlah hasil yang benar (maksudnya data anda yang benar, bukan data orang lain) itulah nilai personal brand anda. Mudah bukan

terdapat 1.790.000 halaman yang memuat Bpk Presiden SBY,

Ust. Yusuf Mansyur mendapatkan hasil 87.400 halaman.... lumayan..


hohoho.. 98.400.000 halaman yang ditampilkan sebagai hasil pencarian google search untuk Raja Pop, 

Anda hidup di jaman internet. Internet adalah peluang anda untuk lebih sukses. Lebih mudah dibandingkan sebelumnya. misalnya saja menerbitkan buku. Dulu anda yang mencari penerbit, sekarang penerbit yang mencari anda. Anda bertanggungjawab pada brand anda sendiri.
Personal branding is the art of attracting and keeping more clients by actively shaping public” – P.Montoya
Ada 9 (Sembilan) hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai personal brand anda.
1.       Update profile anda secara teratur
2.       Membangun personal web
3.       Membangun web blog
4.       Mengembangkan jaringan professional
5.       Membangun jaringan sosial via online
6.       Menerbitkan publikasi offline
7.       Menerbitkan publikasi online
8.       Bersedia menjadi public speaker
9.       Membangun trade marks
Pertama, update profile secara teratur. Yang dimaksud bukan update status di facebook loh, tapi update data pribadi yang anda punya semisal Curriculum Vitae (CV) atau riwayat hidup yang berisi pendidikan (education), penelitian (research interest), jasa (honors), penghargaan (awards), pengalaman (experience), buku (books), publikasi (publications), patents atau hak cipta, pelayanan (service), dan asosiasi (associations) atau perkumpulan. Selain CV ada juga yang disebut dengan resume yang terdiri dari Objective, Qualifications, Experience, Education, Technical Skills, Business Skill, Achievements, dan Miscellaneous. Jangan terlalu melihat keuntungan dari membuat resume dan CV sebagai program mem-branding diri anda tetapi jadikan hal tersebut sebagai tinjauan dan penilaian diri anda dalam berkembang.
Kedua, membangun website personal. Ini merupakan komponen penting dalam pondasi brand profesional anda. Web memungkinkan anda untuk mengarsip dan menampilkan trademark anda. Kuncinya adalah untuk mendapatkan keluaran yang profesional pada publik. Sedikit tips untuk membangun web pribadi : (1) berbeda dengan yang lain, (2) suatu ragam set keterampilan dan bakat, (3) sejarah penulisan. Jika anda dapat mengkomunikasikan dalam suatu bentuk yang simple dan ringkas maka anda akan berada di puncak permainan anda.
Ketiga, membangun web blog. Web blog sejatinya diperuntukan untuk mempublikasi content dan memungkinkan pembaca untuk menjadi penyedia content tersebut. Sedikit tips dari Pak Anang, (1) tambahkan blog anda atau berikan ke blog lainnya setiap hari, (2) tetap fokus pada topik anda atau wilayah yag dibahas, (3) jangan pernah membingungkan konsumer dengan mencampurkan komentar pribadi dan profesional.
Keempat, mengembangkan jaringan profesional. Ini merupakan langkah pentin dan bagian yang menyenangkan dalam membuat jaringan, so nikmati perjalanan ini. Tips : bangunlah jaringan mulai dari keluarga, teman, asosiasi, hingga kenalan profesional. Kalau menurut saya pribadi, hal ini seperti kita menyambung tali silaturahmi. Dimulai dari keluarga, saudara, karib kerabat, sahabat, teman, organisasi, dan kenalan – kenalan lainnya.
Kelima, mengembangkan jaringan sosial via online. Langkah yang satu ini sering dilakukan oleh kawula muda meski kebanyakan mereka tidak tahu tujuannya. Kesempatan mengembangkan jaringan sosial di dunia maya terbentang luas, bisa melalui facebook, millatfacebook, myspace, friendster, twiter, koprol dan sebaginya.
Keenam, menerbitkan publikasi offline. Hal ini tetap perlu dilakukan selain kita dapat melakukan publikasi secara online. Beragam cara dapat kita lakukan seperti melalui surat kabar, majalah, journal, buku, buku berseri, resensi buku, kolom bulanan, journal pendidikan, atau online magazines.
Ketujuh, menerbitkan publikasi online. Kesempatan ini terdapat pada web blog (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya), wiki, Podcasts, Social Networking, Industry Forums, Book Marking, Communities, Jaringan profesional, Photo Sharing (Flickr), Slide Saharing (Slideshare.net).
Delapan, bersedia menjadi pembicara umum (public Speaker). Contohnya menjadi pemateri dalam suatu acara pendidikan, penceramah keagamaan, memberikan pelatihan, memberikan sambutan, menjadi moderator, menjadi MC, pembicara seminar, dan sebagainya. Tips : latihan, latihan, latihan… tidak ada cara belajar menjadi pembicara yang lebih baik selain mempraktekannya.
Sembilan, membangun trademark. Apa sih itu trademark? Kalau diterjemahkan bebas ke bahasa Indonesia, trademark itu adalah merek dagang. Di sini saya kurang bisa menjalaskan mengenai trademark itu sendiri. Hehe 
Semoga artikel ini bermanfaat.

“Menjadi popular pada hakikatnya tidaklah salah, karena para Imam besar, Ulama, dan Mujahid terdahulu merupakan orang – orang popular. Namun, yang salah adalah ketika kita melakukan sesuatu hanya untuk mencari popularitas semata”

Postingan populer dari blog ini

Menggambar Teknik Mesin : Gambar Potongan Dasar

Teknik trim pada sampungan pipa dengan socket fitting

Hukum Hooke, Modulus Elastisitas, & Poison Ratio